554 Muslim RohingyaTerdampar ke Indonesia
Sebanyak 554 orang warga Myanmar dan Bangladesh terdampar di perairan Aceh Utara pada Minggu, 10 Mei 2015.
Berdasarkan pengakuan salah seorang warga myanmar Muhammad Juned (29) yang dapat berbahasa melayu mengatakan” Kami sudah dua bulan lebih melakukan perjalanan dari awal keberangkatan untuk masuk ke malasyia mencari kerja” ungkapnya saat diwawancarai sejumlah media di Desa Matang Puntong Kecamatan Seuneuddon Kabupaten Aceh Utara.
.
“Kami di tipu dan ditinggalkan begitu saja oleh pemilik boat padahal kami sudah memberikan sejumlah uang kepada mereka, tanpa dibekali makanan, hanya minyak di boat saja yang ada, akhirnya kami terdampar di Indonesia ” paparnya.
Ditambahkan” Semuanya kami lebih lama ratusan orang, terdiri dari tiga boat, masing-masing boat berisi kurang lebih 200 orang,” katanya.
kondisi sebahagian para pencari kerja ini dalam kondisi sakit laki termasuk perempuan dan anak-anak dan langsung dievakuasi dengan ambulance untuk mendapatkan perawatan, termasuk juga di Desa Meunasah Sagoe, Kecamatan Seuneuddon, Aceh Utara.
Pada dua titik posko sementara pengungsi ini terdiri dari Laki-Laki 345 orang, Perempuan Dewasa 83 Orang, anak laki-laki 23 orang, dan anak perempuan 18 Orang.
Satu titik lagi tempat pengungsian di Desa Matang Raya Barat, Kecamatan Baktiya, Kabupaten Aceh Utara yang berjumlah 85 orang pengungsi .
Dari 554 warga itu yang berangkat dari negara asalnya, dilaporkan 84 orang meninggal dunia di lautan lantaran kelaparan dan dilempar ke laut oleh awak kapal.
Informasi tersebut diperoleh dari Muhammad Mazmu, warga asal Banglades yang sudah menetap di Aceh selama tujuh tahun, dan telah menikah dengan warga Kecamatan Seunuddon, Aceh Utara.
Muhammad Mazmu pagi tadi datang dari Seunuddon ke lokasi penampungan sementara sebagian warga Myanmar di Desa Matang Raya Barat, Kecamatan Baktya, Aceh Utara. Ia diminta bantuan oleh pihak aparatur Desa Matang Raya Barat sebagai juru bahasa lantaran warga Myanmar yang ditampung sementara di desa itu tidak bisa bahasa Melayu dan Inggris.