RI Miliki Kilang Minyak Raksasa Terbaru
ACEHLIVE.COM – Indonesia kini memiliki kilang minyak terbesar baru dengan kapasitas olahan 360 ribu barel per hari (bph). Adapun kilang minyak yang dimaksud yaitu Kilang Balikpapan dari proyek Refinery Development Master Plan (RDMP).
Proyek RDMP Kilang Balikpapan ini meningkatkan kapasitas kilang sebesar 100 ribu bph dari sebelumnya 260 ribu bph, namun sejak pertengahan Mei 2024 telah naik menjadi 360 ribu bph.
Dengan kapasitas olahan minyak mentah sebesar 360 ribu bph tersebut, artinya Kilang Balikpapan ini akan menjadi kilang terbesar baru yang beroperasi di Tanah Air, membalap Kilang Cilacap yang berkapasitas 345 ribu bph.
Proyek RDMP RU V Balikpapan merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) yang dilaksanakan oleh PT Kilang Pertamina Balikpapan (KPB), anak perusahaan PT Kilang Pertamina Internasional (PT KPI) yang merupakan Subholding Pengolahan dan Petrokimia PT Pertamina (Persero).
Selain itu, KPB juga telah membangun terminal Lawe-Lawe yang berperan sebagai area penerimaan, penyimpanan dan penyaluran minyak mentah ke kilang Pertamina di Balikpapan.
“Proyek RDMP RU V Balikpapan dan Lawe-Lawe merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) yang dilaksanakan oleh PT Kilang Pertamina Balikpapan (KPB), anak perusahaan PT Kilang Pertamina Internasional (PT KPI) yang merupakan Subholding Pengolahan dan Petrokimia bentukan PT Pertamina (Persero),” dikutip dari akun Instagram Kilang Pertamina Balikpapan, Kamis (13/6/2024).
Berdasarkan catatan perusahaan, proyek ini didesain dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas produksi BBM dari Euro II menjadi Euro V yang lebih ramah lingkungan, dan meningkatkan kompleksitas kilang dengan kemampuan mengolah residu bernilai rendah menjadi produk bernilai tinggi.
Total area proyek RDMP Balikpapan sendiri adalah 80,64 hektar. Luasan ini akan menambah area kilang yang sudah tersedia menjadi 313,64 hektar. Proyek ini juga memiliki 5 Unit Revamping, 21 Unit Utilities & Offsite baru, dan 13 Unit Process Baru.
Setelah beroperasi secara penuh, Kilang Balikpapan akan memproduksi produk Bahan Bakar Minyak (BBM) seperti gasoline, solar, dan avtur serta produk Non BBM lainnya yaitu LPG, propylene, dan sulphur.
Produksi Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis bensin dari Kilang Balikpapan meningkat menjadi 142 ribu bph dari sebelumnya 42 ribu bph, Solar naik menjadi 156 ribu bph dari 125 ribu bph, dan avtur menjadi 41 ribu bph dari sebelumnya 30 ribu bph.
Begitu juga dengan produksi non-BBM, seperti LPG naik menjadi 384 kilo ton per tahun (KTPA) dari sebelumnya 48 KTPA, propylene 225 KTPA dari sebelumnya tak ada, dan sulphur 58 KTPA dari sebelumnya tak ada.
Sedangkan untuk area kerja di Lawe-Lawe, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Provinsi Kalimantan Timur, terdapat dua unit tangki minyak mentah yang dibangun dengan kapasitas masing-masing 1 juta barrel, dengan panjang pipa unloading line 52″ (offshore-onshore) dari Single Point Mooring (SPM) ke Lawe-Lawe.
Sebelumnya, Corporate Secretary PT KPI Hermansyah Y. Nasroen menjelaskan, meskipun proyek RDMP Balikpapan akan tuntas sepenuhnya pada 2025, namun proses peningkatan kapasitas kilang menjadi 360 ribu bph telah berhasil dilakukan belum lama ini.
“Kapasitas terpasang 300 ribu bph untuk CDU IV sejak pertengahan Mei,” ujar Hermansyah kepada CNBC Indonesia, Selasa (21/5/2024).
Hermansyah menjelaskan, Kilang Balikpapan sendiri memiliki dua Crude Distillation Unit (CDU). Pertama yakni CDU IV yang ditingkatkan kapasitas pengolahannya dari 200 ribu bph menjadi 300 ribu bph. Lalu terdapat CDU V yang mempunyai kapasitas sebesar 60 ribu bph.
“Kemarin selama revamp, CDU V beroperasi terus. Yang di revamp CDU IV. Jadi secara total ya sudah 360 ribu bph,” ujarnya.
Selain menaikkan kapasitas pengolahan minyak, nanti akan ada tambahan produksi produk petrokimia hingga 225 ribu ton per tahun.
“Jadi tahun 2024 ini akan ada beberapa milestone. Pertama kapasitas naik jadi 360 ribu bph, lalu pembangunan unit Residual Fluid Catalytic Cracking (RFCC) dan berikutnya gasoline block. In shaa Allah 2025 selesai secara keseluruhan,” kata Hermansyah.
Sumber: cnbcindonesia dotcomÂ