Energi Gas Bumi, Energi Alternatif Pengganti Batu Bara dan Minyak
ACEHLIVE.COM – Dewan Energi Nasional (DEN) mencatat gas bumi sebagai energi transisi yang bisa menggantikan peran besar batu bara.
Saat ini, Indonesia tengah berusaha mencapai netral emisi karbon atau Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060 mendatang atau lebih cepat. Berbagai usaha dikerahkan termasuk dengan mengganti sumber energi ‘kotor’ seperti batu bara dan minyak ke energi baru terbarukan (EBT) yang tidak menghasilkan emisi karbon.
Namun, perlu proses panjang untuk mencapai tujuan NZE tersebut. Salah satu yang diusahakan oleh pemerintah sebelum menuju penggunaan EBT dalam negeri adalah dengan menggunakan energi transisi untuk mengurangi jumlah emisi karbon yang tersumbang di udara.
Gas bumi sendiri dinilai bisa menjadi sumber energi transisi lantaran bisa menjadi sumber energi dengan emisi yang lebih rendah dan bisa menggantikan posisi batu bara dan minyak yang nota benenya adalah sumber energi ‘kotor’ menghasilkan emisi tinggi.
Hal itu seperti yang dijelaskan oleh Sekretaris Jenderal DEN Djoko Siswanto. Di mengungkapkan bahwa emisi karbon yang dihasilkan dari sumber energi gas bumi lebih sedikit hingga 50% bila dibandingkan dengan emisi karbon yang dihasilkan oleh batu bara dan minyak.
“Gas ini adalah energi yang paling bagus, the best untuk transisi sebelum kita menuju ke EBT. Kenapa? Karena gas adalah emisi yang paling rendah bahkan cuma 50% dibanding batu bara, juga dibanding minyak gitu,” ujarnya kepada media dalam program Energy Corner, dikutip Rabu (8/5/2024).
Djoko mengungkapkan bahwa saat ini pemerintahan Indonesia mendorong pemanfaatan gas bumi sebagai sumber energi transisi yang mana sesuai dengan amanat Undang-undang Minyak dan Gas Bumi.
“Jadi pemerintah sangat mendorong dan Alhamdulillah dari tahun ke tahun pemanfaatan gas bumi dalam negeri ini sesuai dengan Undang-Undang Migas juga, Pasal 3 huruf F gitu ya mengatakan bahwa pemerintah memprioritaskan gas bumi untuk kepentingan dalam negeri, sesuai dengan transisi energi kan juga,” jelas Djoko.
Adapun, dia klaim pemanfaatan gas bumi dalam negeri sudah sangat masif bahkan mencapai angka 70% untuk penggunaan dalam negeri.
Pemerintah Indonesia, lanjut Djoko, juga sudah menggelontorkan dana untuk pembangunan infrastruktur gas dalam negeri agar bisa mencakup seluruh wilayah di Indonesia.
“Alhamdulillah angkanya sekarang sudah hampir mencapai kalau kita bulatkan 70% untuk dalam negeri gitu. Jadi ini sudah kita berupaya pemerintah terutama gitu ya berkorban, PNBP-nya berkurang, bahkan keluarin APBN untuk infrastruktur dan sebagainya,” tambahnya.
Dengan begitu, dia mengatakan pemanfaatan energi gas bumi dalam negeri diharapkan bisa menjadi lompatan bagi Indonesia menuju transisi energi di Tanah Air.
“Ini diharapkan bisnis ini bisa berjalan dengan baik, supaya transisi energinya juga berjalan dengan baik, emisi berkurang, tapi semuanya juga dijamin mendapatkan keuntungan gitu,” tandasnya.
Sumber: cnbcindonesia dotcomÂ