Perlu Adanya Kilang LNG Baru di Aceh, Begini Kata Menteri ESDM
Acehlive, JAKARTA — Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan, fasilitas kilang gas alam cair atau liquefied natural gas (LNG) Arun di Lhokseumawe, Aceh sudah terlalu tua untuk menampung potensi gas yang signifikan dari blok migas di Laut Andaman.
Arifin berpendapat perlu adanya pembangunan fasilitas kilang baru di sekitaran Aceh untuk mengantisipasi salur gas dari sejumlah prospek gas berhasil di portofolio lepas pantai Aceh tersebut. “Kelihatannya harus pasang baru itu sudah tua banget, tahun 70-an lah, kita harus pasang LNG yang ‘gen Z’,” kata Arifin saat ditemui di Kementerian ESDM, Jakarta, Senin (15/1/2024).
Arifin menggarisbawahi fasilitas kilang baru itu nantinya bakal mengantisipasi pasokan gas berlebih yang mungkin muncul dari onstream sejumlah lapangan di portofolio Laut Andaman. “[Potensi] 11 triliun kaki kubik kan gede kita pikir juga untuk bangun LNG di sana,” kata Arifin.
Seperti diketahui, duet Harbour Energy & Mubadala Energy berhasil mengidentifikasi temuan potensi gas yang signifikan di Andaman II dan South Andaman. BACA JUGA Soal Kebutuhan Kilang LNG Baru di Aceh, SKK Migas Validasi Temuan di Laut Andaman Ada Potensi Gas Jumbo, Menteri ESDM: Perlu Bangun Kilang LNG Baru di Aceh Masa Lelang Berakhir, Ladang Gas Jumbo di Natuna Belum Laku Anak usaha Harbour Energy, Premier Oil berhasil mengidentifikasi tambahan sumber daya kontigen (2C) 80 juta barel setara minyak (MMboe) dan potensi gas (multi-TCF play) yang signifikan pada Wilayah Kerja (WK) Andaman II pada 2022.
Kementerian ESDM memperkirakan potensi sumber daya gas di blok migas itu berada di sekitaran 5 triliun kaki kubik (Tcf) sampai dengan 6 Tcf. Selanjutnya, pada akhir 2023, Mubadala Energy berhasil menemukan potensi sumber daya gas 6 Tcf pada kegiatan eksplorasi Sumur Layaran-1 Blok South Andaman, sekitar 100 kilometer lepas pantai Sumatra bagian utara. Di sumur tersebut ditemukan kolom gas dengan ketebalan lebih dari 230 meter di oligocene sandstone reservoir. Akuisisi data lengkap termasuk wireline, coring, sampling dan production test (DST) telah dilakukan. Sumur dengan sukses mengalirkan kualitas gas yang sangat baik dengan kapasitas 30 juta standar kaki kubik per hari (MMscfd).
Berdasarkan laporan dari Mubadala Energy (South Andaman) RSC LTD yang menyatakan bahwa dari temuan sumur Layaran-1 memiliki potensi mencapai 6 Tcf gas-in-place, maka penemuan ini bisa melebihi dari penemuan sumur Geng North-1, cekungan Kutai dan masuk ke dalam tiga besar dunia.
NONTON VIDEO PRODUK TURUNAS GAS ALAM CAIR : Berapa hasil Migas untuk Aceh ?
Sebelumnya, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menegaskan keputusan ihwal rencana pembangunan kilang LNG baru di sekitaran Aceh akan menunggu penyelesaian rencana pengembangan atau PoD Blok Andaman II dan South Andaman. Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas Hudi D. Suryodipuro mengatakan, lembaganya masih menunggu validasi potensi temuan cadangan gas di portofolio lepas pantai Aceh tersebut. “Terkait infrastruktur termasuk pembangunan kilang LNG akan terjawab setelah PoD selesai,” kata Hudi lewat keterangan resmi, Senin (8/1/2024).
sumber : bisnis dotcom