Predikat Swasembada Pangan RI Sirna, Biang Keroknya Ternyata…….
ACEHLIVE.COM -Indonesia sempat berhasil melakukan swasembada pangan, khususnya untuk komoditas beras sebagai makanan pokok masyarakat beberapa tahun lalu. Namun saat ini produksi beras yang menurun memaksa Indonesia melakukan impor pangan kembali. Pada akhirnya, Indonesia tak lagi memiliki predikat swasembada pangan.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan untuk bisa melakukan swasembada pangan lagi prosesnya memang panjang. Memproduksi pangan dewasa ini memang tidak mudah, hal itu disebabkan oleh adanya momok perubahan iklim yang tak menentu.
“Ini proses panjang ya swasembada pangan itu. Kadang udah baik, turun lagi karena iklim yang nggak menentu. Dulu kan kita sudah swasembada pangan, kemudian turun lagi karena ada El Nino, La Nina,” sebut Jokowi usai melakukan peninjauan sawah pada Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan, Jumat (5/7/2024).
Jokowi menilai perubahan iklim yang terjadi saat ini sangat mempengaruhi produktivitas produksi pangan di berbagai negara. Tak terkecuali di Indonesia. Selama 2 tahun ke belakang anjloknya produksi pangan di berbagai negara tak terelakkan terjadi.
“Saya kira iklim sangat mempengaruhi produktivitas di semua negara dan dalam dua tahun ini saja, negara-negara yang biasanya produksinya berlebih itu pun juga mengalami penurunan yang tajam,” beber Jokowi.
Kebetulan saat itu, Amran juga menjabat menjadi Menteri Pertanian. Maka dari itu dia yakin swasembada beras bisa dicapai lagi oleh Indonesia.
“Di pemerintahan Presiden (pada periode pertama), kita pernah swasembada. Tahun 2017 tidak ada import beras medium, 2019 tidak ada impor beras medium, 2020 tidak ada impor beras medium. Nah, tiga tahun kita swasembada,” papar Amran di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (6/11/2023) silam.
Persis seperti Jokowi, Amran menyalahkan perubahan iklim jadi masalah utama Indonesia tak bisa swasembada beras. Saat itu, Amran bilang satu faktor yang membuat swasembada beras itu sulit dilakukan adalah adanya siklus cuaca El Nino.
Akhir tahun lalu, siklus iklim kering El Nino memang melanda Indonesia membuat banyak kegagalan panen karena iklim terlalu panas dan kekurangan pengairan.
“Hanya saja sekarang ada El Nino, terjadi sekarang ini sehingga itu menekan produksi,” ungkap Amran.
Sumber: detik dotcom