Sejarah Hagia Sophia, Masjid Megah Era Bizantium
ACEHLIVE.COM – Hagia Sophia adalah sebuah bangunan megah yang berdiri di kota Istanbul, Turki. Bangunan ini terkenal karena ukurannya yang sangat besar dengan desain arsitektur mewah ala gereja.
Bangunan megah ini sempat berubah fungsinya beberapa kali, dari yang awalnya adalah sebuah gereja megah, lalu menjadi sebuah masjid, kemudian menjadi museum, dan kini bangunan megah tersebut kembali menjadi masjid lagi hingga sekarang.
Penasaran bagaimana sejarah dari bangunan megah yang katanya sudah ada sejak abad ke-6 masehi ini? Ayo simak ulasannya di bawah ini.
Sejarah Hagia Sophia
Dikutip dari media, Rabu (26/6/2024), Hagia Sophia, sebuah struktur penting dari era Bizantium di Istanbul, adalah salah satu monumen besar dunia.
Sebelumnya, Hagia Sophia dibangun sebagai gereja Kristen pada abad ke-6 Masehi (532-537) di bawah arahan kaisar Bizantium Justinianus I. Bangunan ini telah melalui berbagai perubahan fungsi selama berabad-abad.
Hagia Sophia sempat beralih fungsi menjadi masjid, museum, dan kembali menjadi masjid lagi hingga saat ini. Bangunan ini mencerminkan perubahan keagamaan yang terjadi di wilayah tersebut, dengan menara dan inskripsi Islam serta mosaik mewah dari Kristen yang menghiasi interiornya.
1. Awal Mula Didirikannya Gereja
Gereja asli di lokasi Hagia Sophia diduga dibangun atas perintah Konstantinus I pada tahun 325 di atas fondasi kuil pagan. Putranya, Konstantius II, menyucikannya pada tahun 360
Pada tahun 404 gereja ini rusak akibat kebakaran yang terjadi selama kerusuhan setelah pengasingan kedua St. John Chrysostom, patriark Konstantinopel saat itu.
Gereja ini dibangun kembali dan diperbesar oleh kaisar Romawi Constans I, dan dipersembahkan kembali pada tahun 415 oleh Theodosius II.
Namun, pada bulan Januari 532 gereja ini kembali terbakar dalam pemberontakan Nika. Kerusakan ini memberi Justinianus I kesempatan untuk membangun bangunan pengganti yang lebih megah.
2. Dibuatnya Bangunan Baru yang Lebih Megah (Saat Ini Dikenal dengan Hagia Sophia)
Hagia Sophia yang berdiri sekarang dibangun dalam waktu yang sangat singkat, hanya memerlukan waktu sekitar enam tahun, dan selesai pada tahun 537 Masehi.
Struktur yang ada saat ini pada dasarnya sudah ada dari abad ke-6, meskipun gempa bumi menyebabkan sebagian kubah runtuh pada tahun 558 dan terjadi dua keruntuhan parsial lainnya. Kemudian bangunan ini berhasil dipulihkan pada tahun 562.
Setelah itu, kubah dibangun kembali dengan skala yang lebih kecil dan seluruh gereja diperkuat dari luar.
Pada pertengahan abad ke-14, gereja ini kembali direnovasi. Selama lebih dari satu milenium, gereja ini menjadi Katedral Patriarkat Ekumenis Konstantinopel. Gereja ini dijarah pada tahun 1204 oleh orang-orang Venesia dan Tentara Salib dalam Perang Salib Keempat.
3. Transformasi dan Kontroversi Modern
Setelah penaklukan Turki atas Konstantinopel pada tahun 1453, Mehmed II mengubahnya menjadi masjid, dengan menambahkan menara kayu, sebuah lampu gantung besar, mihrab (ceruk yang menunjukkan arah Mekah), dan mimbar.
Menara kayu asli tidak bertahan lama, dan putranya Bayezid II membangun menara merah di sudut tenggara bangunan dam menara putih ramping di sisi timur laut masjid.
Sedangkan dua menara identik di sisi barat kemungkinan besar diperintahkan oleh Selim II atau Murad III dan dibangun oleh arsitek Ottoman terkenal, Sinan, pada tahun 1500-an.
Pada tahun 1934, Presiden Turki Kemal Atatürk menjadikan bangunan ini sebagai museum. Pada tahun 1985, Hagia Sophia ditetapkan sebagai bagian dari situs Warisan Dunia UNESCO yang mencakup bangunan dan lokasi bersejarah utama lainnya di Istanbul.
Lalu, pada tahun 2020 Presiden Recep Tayyip Erdoğan membuat keputusan kontroversial untuk mengubah bangunan ini kembali menjadi masjid hingga saat ini.
Sumber: detik dotcom