Tanaman Kratom, Komoditi dengan Peluang Ekspor
ACEHLIVE.COM – Presiden Joko Widodo (Jokowi) ingin memaksimalkan potensi dagang tanaman kratom. Dalam rapat bersama bersama sejumlah menteri ekonomi Kabinet Indonesia Maju pada Kamis (20/6), Jokowi membahas rencana ekspor komoditas itu.
Rapat ini dihadiri Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Pertanian Amran Sulaiman, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Badan Narkotika Nasional (BNN), Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), dan beberapa pihak lainnya.
Apa Itu Tanaman Kratom
Mengutip laman BRIN tanaman kratom (Mitragyna speciosa Korth) merupakan tanaman dari famili Rubiaceae yang banyak tumbuh di wilayah Asia Tenggara dan saat ini telah menjadi perhatian global.
Tanaman kratom di Indonesia sudah banyak dimanfaatkan dan dibudidayakan oleh masyarakat di Kalimantan Barat, sehingga menjadi komoditi dengan peluang ekspor yang tinggi dan menguntungkan secara ekonomi.
Kepala Organisasi Riset Kesehatan (ORK) BRIN Niluh Putu Indi Dharmayanti dalam Focus Group Discussion (FGD) dengan tema ‘ Kratom: Perspektif Ilmiah dan Kepentingan Nasional’ pada Rabu (31/5) lalu mengatakan secara tradisional tanaman kratom telah banyak dimanfaatkan masyarakat untuk membantu menjaga kesehatan dan kebugaran.
“Perlu dilakukan banyak penelitian yang harus mendukungnya. Misalnya dari aspek botani, fitokimia, farmakodinamik, farmakokinetik, genetic, molekuler, dan beberapa penelitian klinis dan komunitas,” ujarnya.
Morfologi dan Habitat Tanaman Kratom
Secara morfologi, kratom berupa tanaman pohon dengan batang lurus dan kulit batang berwarna abu kecoklatan. Warna tulang dan urat daun menjadi salah satu parameter pembeda, karena terdapat dua jenis warna, yaitu hijau dan coklat kemerahan.
Tanaman kratom biasanya tumbuh subur di daerah dekat aliran sungai pada jenis tanah aluvial yang kaya bahan organik. Karena itu, tanaman ini banyak tersebar di wilayah Asia Tenggara seperti Thailand, Malaysia, Filipina, Kamboja, Vietnam, Papua Nugini, dan tentunya Indonesia.
Penggunaan Tanaman Kratom
Tanaman kratom secara tradisional digunakan di Malaysia dan Thailand untuk mengurangi rasa nyeri, relaksasi, mengatasi diare, menurunkan panas, dan mengurangi kadar gula darah.
Sedangkan di Indonesia, secara tradisional tanaman kratom banyak digunakan untuk menambah stamina, mengatasi nyeri, rematik, asam urat, hipertensi, gejala stroke, diabetes, susah tidur, luka, diare, batuk, kolesterol, tipus, dan menambah nafsu makan.
Pada dasarnya, hanya bagian daun dari tanaman kratom yang dapat dimanfaatkan dengan cara dikunyah, diseduh seperti teh, dihisap sebagai rokok, dan dicerna sebagai tablet terkompresi atau kapsul. Konsumsi tanaman kratom dosis rendah dapat memberikan efek stimulan, sedangkan dosis tinggi memberikan efek sedatif.
Efek tersebut disebabkan oleh senyawa mitraginin dan 7-hidroksimitraginin yang bertanggung jawab sebagai analgesik, antiinflamasi, antidepresan, psikoaktif dan opioid. Khasiat psikoaktif ini lah yang membuat tanaman kratom berpotensi untuk disalahgunakan.
Penyalahgunaan Tanaman Kratom
Penyalahgunaan tanaman kratom dilaporkan mengakibatkan kejang, psikosis akut, bahkan hingga kematian. Namun demikian, dalam beberapa tahun terakhir, pemanfaatan kratom sebagai recreational drug semakin populer di seluruh dunia.
Tanaman kratom disebut oleh banyak orang sebagai produk psikoaktif aman dan legal, dapat memperbaiki suasana hati, mengurangi rasa sakit, dan memberikan manfaat dalam terapi kecanduan opiat.
Sumber: detik dotcomÂ