Melihat Mukjizat Malam Lailatul Qadar dan Masuk Islam, Ilmuwan NASA Dipecat
ACEHLIVE.COM – Keistimewaan malam Lailatul Qadar rupanya turut dirasakan oleh ilmuwan NASA. Dia adalah Karnar, seorang ilmuwan dari Badan Penerbangan dan Antariksa atau NASA yang kisahnya cukup memprihatinkan.
Di mana, dengan terpaksa dirinya harus kehilangan jabatannya yang bisa dibilang sangatlah bergengsi. Pengalaman hidupnya itu terjadi usai dirinya dipecat tak lama setelah dirinya memutuskan menjadi seorang mualaf.
Lantas, bagaimana perjalanan spiritual Karner selengkapnya hingga memutuskan menjadi seorang mualaf?
Diketahui dari laman akun Instagram @makasssarsoecity pada Selasa, 30 April 2024, bahwa salah seorang ilmuwan NASA masuk Muslim usai dirinya melihat mukjizat di malam Lailatul Qadar.
Bermula dari seorang ilmuwan mesir Dr. Abdul Basit Muhammad mengungkapkan, bahwa ada hal langka yang terjadi pada malam Lailatul Qadar. Di mana pada saat itu, sang ilmuwan membeberkan terdapat 10 ribu benda langit dan 20 ribu meteor yang biasanya saling bertabrakan dengan bumi ini tiba-tiba mengejutkannya berhenti begitu saja. Menurut Abdul Basit, keterangan itu disampaikan oleh seorang ilmuwan NASA yang diketahui bernama Karnar. Dikutip VIVA.co.id dari sumber lainnya, YouTube SAHABAT BELAJAR, Karner merupakan seorang pakar di bidang astronomi dan astrofisika.
Di mana ia telah setia bersama NASA selama lebih dari 10 tahun lamanya.
“Saya sangat bangga dengan pekerjaan saya, karena saya merasa bisa memberikan kontribusi bagi ilmu pengetahuan dan kemajuan manusia. Saya juga sangat tertarik dengan fenomena-fenomena langit yang menakjubkan, seperti bintang, planet, galaksi dan lain-lain,” tuturnya dikutip VIVA.co.id pada Senin, 29 April 2024.
Carner mengaku, bahwa salah satu fenomena langit yang paling ia sukai adalah malam Lailatul Qadar. Seperti kita ketahui, bahwa malam Lailatul Qadar merupakan malam yang lebih baik dari 1.000 bulan dan hanya bisa Anda temuka saat bulan Ramadhan saja.
“Saat itu saya melihat sesuatu yang sangat aneh di langit. Saya melihat bahwa langit tidak berbintang, tetapi terlihat terang. Saya juga merasakan udara yang sangat sejuk dan nyaman,” tuturnya lebih lanjut.
Carner merasa ada sesuatu yang berbeda dengan malam itu.
“Saya penasaran apa yang sedang terjadi. Saya kemudian mencari tahu apa yang terjadi dengan malam itu, saya menemukan bahwa setiap hari ada 10 bintang dan 20.000 meteor yang jatuh ke atmosfer bumi, kecuali pada malam itu,” terangnya kembali.
Menurut dia, malam itu tidak ada bintang dan meteor yang jatuh.
“Saya juga menemukan bahwa malam itu terjadi pada salah satu malam ganjil di 10 hari terakhir bulan Ramadhan. Saya heran, apa hubungannya malam itu dengan bulan Ramadhan,” kata Carner.
Karena rasa penasarannya, ia kemudian menggunakan teleskop canggih yang bisa menangkap gambar-gambar langit dengan resolusi tinggi.
“Saya berharap bisa melihat sesuatu yang menarik dan berharga dari malam itu, namun apa yang saya lihat di layar teleskop saya membuat saya terkejut dan takjub,” katanya.
“Saya melihat cahaya yang sangat terang dan indah yang berasal dari arah Ka’bah yang terletak di Mekah. Cahaya itu tampak berbeda dari bintang-bintang atau planet-planet lainnya, cahaya itu tampak seperti sebuah sinar laser yang menghubungkan Ka’bah ke langit,” ujarnya lebih lanjut.
Seperti diketahui, Lailatul Qadar merupakan malam yang memiliki keistimewaan sangat luar bias dibandingkan dengan malam-malam yang lain. Malam lailatul qadar jatuh di 10 hari akhir di bulan Ramadhan.
Keistimewaan malam lailatul qadar ini bukan tanpa sebab. NASA menemukan bukti tersebut dan bahkan membuat salah satu ilmuwan NASA masuk Islam, seperti yang sudah dijelaskan di atas.
Di malam ini biasanya umat Muslim akan berlomba-lomba untuk memperbanyak ibadahnya demi bisa mendapatkan malam lailatul qadar.
Reaksi Warganet
Kabar terkait ilmuwan NASA masuk Islam ini pun sukses menyita perhatian warganet di media sosial.
“Dia dipecat karena liat Lailatul Qadar?” tulis warganet. “Sudah benar Islam itu indah,” tulis lainnya.
“MaSya Allah Alhamdulillah.. semoga selalu bersama orang baik yang selalu membersamai belajar Agama Allah,” tulis lainnya.
“semua udah dijelaskan beribu ribu tahun yang lalu,” tulis lainnya.
“Berarti di jaman sekarang Lailatul Qadar bisa kita ketahui pastinya malam keberapa, tapi kita gak punya teknologinya,” tulis lainnya.
“MasyaAllah… KebesaranMu sungguh nyata,” tulis lainnya. {}
Sumber: Viva dotcodotid