Ahli Jelaskan Masa Depan Kopi Arabika Indonesia
ACEHLIVE.COM – Director Trade and Traffic Starbucks Coffee Trading Company, Elliot Bentzen mengatakan, Indonesia merupakan salah satu produsen kopi terbesar di dunia. Namun, sebagian besar kopi yang diproduksi yaitu kopi robusta, sedangkan kuantitas kopi arabika tidak sebanyak robusta.
Mengutip data United States Department of Agriculture Foreign Agriculture Service (USDA) terbaru, jumlah produksi kopi di Indonesia tahun 2023/2024 yakni sebanyak 9,7 juta kantong. Sebanyak 8,4 juta kantong merupakan kopi robusta, dan sekitar 1,3 juta kantong merupakan kopi arabika.
“Kita tidak membicarakan mana yang baik atau buruk antara arabika dan robusta, ini adalah dua jenis kopi yang berbeda,” kata Elliot dalam kegiatan Starbucks Origins Media Experience di Sumatera Utara, Sabtu (20/4/2024). Bahkan, di sebagian besar kedai kopi kekinian, kopi yang digunakan sebagai dasar ialah kopi robusta. Menurut Elliot, sebagian besar orang menyukai kopi robusta karena robusta mengandung kafein yang tinggi. Kadarnya sekitar dua kali lipat dibandingkan dengan kafein yang ada di arabika.
“Robusta punya rasa yang berbeda, rasanya sedikit lebih pahit karena kafeinnya,” katanya.
Kembangkan kopi arabika Meskipun robusta lebih populer, Elliot menuturkan, pihaknya memilih menggunakan jenis kopi arabika berkualitas tinggi untuk disajikan kepada konsumen. Menurutnya, masih banyak kopi arabika berkualitas yang bisa diolah dan dikembangkan, khususnya di Indonesia.
Maka dari itu Starbucks Farmer Support Center (FSC) berupaya untuk berinovasi agar ketersediaan kopi arabika berkualitas masih terjaga di masa depan. “Jika tidak melakukan apa-apa hari ini maka akan jadi masalah nantinya (jumlah ketersediaan kopi arabika terbatas),” ucapnya.
Namun, Elliot yakin dengan teknologi dan sumber daya yang dimiliki di FSC, eksistensi kopi arabika berkualitas tinggi tetap berkembang di Indonesia. Adapun salah satu cara untuk mempertahankan keberadaan kopi arabika di FSC yaitu memberikan edukasi dan mendukung para petani lokal dalam mengurus kebun kopi mereka. Hal itu mulai dari menyediakan benih unggul, memberikan pupuk kandang, memberi tau cara menghadapi masalah selama menanam kopi, dan membantu petani lokal dalam meningkatkan produktivitas kopi.
Sumber: kompas dotcom